Air Teh Berwarna dan Khasiatnya bagi Kesehatan
Selasa, 21/9/2021 | Artikel
Siapa yang tidak kenal dengan teh? Minuman yang satu ini memang dapat dibilang idola bagi semua kalangan. Rasanya yang menyegarkan dan proses penyajiannya yang mudah membuat minuman ini banyak penggemarnya. Nah, buat kamu yang suka banget sama teh, pernah tidak sih berpikir kenapa air teh berwarna? Terus adakah manfaat dari warna yang berbeda pada teh? Penasaran dong dengan jawabannya, yuk kita cari jawabannya dari ulasan artikel berikut ini. Selamat membaca ya.
Kenapa Air Teh Berwarna?
Buat kamu yang gemar mengonsumsi teh, tentu sudah tidak asing dengan bermacam-macam warna teh. Warna yang berbeda pada teh membuatnya lebih eye catching ya. Ternyata zat warna yang terdapat pada teh bukan hanya berfungsi untuk membuatnya tampil lebih estetik, tapi juga memiliki khasiat.
Zat yang berperan memberi warna pada teh disebut katekin. Hal ini tampak jelas pada proses fermentasi yang terjadi pada teh hitam. Proses fermentasi tersebut mengakibatkan sebagian katekin terurai menjadi senyawa theaflavin dan senyawa thearubigin.
Di mana senyawa theaflavin ini bermanfaat memberikan warna kuning, sedangkan senyawa thearubigin membuatnya berwarna merah kecokelatan. Selain itu, katekin dan theaflavin yang terdapat dalam teh juga termasuk dalam kelompok antioksidan yang mempunyai kemampuan antioksidan yang tinggi sehingga memberikan efek yang positif terhadap kesehatan tubuh.
Berikut adalah beberapa manfaat dari katekin pada tubuh yang dirangkum dari berbagai sumber.
-
Menurunkan Resiko Terkena Penyakit Kronis
Katekin merupakan senyawa yang memiliki efek antioksidan dan antiradang. Sehingga bermanfaat untuk melindungi kerusakan sel tubuh yang diakibatkan oleh radikal bebas. Hal ini dapat memicu stres oksidatif dan peradangan.
Kedua kondisi tersebut perlu dikendalikan. Karena jika tidak terkendali dapat meningkatkan resiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
-
Melindungi Kesehatan Jantung
Efek antioksidan pada katekin disebut dapat menurunkan resiko penyakit jantung karena mampu mengendalikan kolesterol, membantu menurunkan tekanan darah, dan mengurangi penumpukan plak pada pembuluh darah.
-
Menjaga Kesehatan Otak
Senyawa katekin pun dianggap berperan dalam menjaga kesehatan otak. Hal ini terjadi dengan meningkatnya fungsi sel saraf dan mencegah terjadinya penyakit otak degeneratif. Selain itu, konsumsi katekin pun mampu menurunkan resiko gangguan otak yang diakibatkan oleh pertambahan usia, seperti pada penyakit Alzheimer dan Parkinson.
-
Mengontrol Berat Badan
Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan hal ini. Salah satu penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi 2 cangkir teh per hari dihubungkan dengan adanya penurunan lemak dan berat badan. Penelitian lainnya telah diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition yang menunjukkan hal yang sama, mengonsumsi teh yang terdiri atas 690 mg katekin selama 12 pekan dihubungkan dengan penurunan lemak.
Nah, itu dia alasan kenapa air teh berwarna dan beragam fungsi dari air teh yang berwarna. Jadi buat kamu yang suka banget sama teh, udah mulai nambah pengetahuan baru lagi nih tentang air teh berwarna.
Nah, buat kamu yang ingin terhindar dari penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atas, ada baiknya kamu memluai untuk lebih rajin mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung katekin seperti teh hitam.
Bagi penderita diabetes kamu pun dapat mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung katekin, salah satunya adalah teh hitam. Teh hitam bermanfaat mengurangi resiko diabetes, mengonsumsi jenis teh ini dan menerapkan pola makan sehat dapat menjadi pencegahan diabetes dan mengurangi gejala diabetes yang dapat mengakibatkan komplikasi.
Nah buat kamu yang sedang menjalani atau berencana diet diabetes, bisa mengonsumsi Tehdia, teh celup manis yang terbuat dari teh hitam dan pemanis daun stevia. Kamu dapat mengonsumsinya di saat santai atau sebelum senam kaki, supaya senamnya lebih semangat dan tubuh jadi bugar. Untuk informasi terkini tentang Tehdia, baca Artikel Tehdia terbaru disini.
Referensi: