Diabetes Burnout Syndrome? Atasi dengan 6 Tips Ini
Jumat, 20/8/2021 | Artikel
Terkadang pekerjaan dapat membuat seseorang merasa sangat lelah karena menguras waktu dan tenaga. Hal tersebut memicu stres pada seseorang. Kalau hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka akan berdampak pada masalah kesehatan seperti Diabetes Burnout Syndrome.
Apa Itu Burnout Syndrome?
Burnout syndrome merupakan keadaan negatif psikologi seseorang, di mana ia merasa stres, emosi tidak stabil, lelah, tidak semangat, bahkan bisa mudah terserang penyakit. Kondisi psikologis ini berhubungan dengan pekerjaan. Sehingga kondisi kesehatan ini dikenal juga sebagai occupational burnout atau job burnout.
Ternyata, kondisi psikologis ini tidak hanya terjadi pada pekerjaan, penderita diabetes menahun pun rentan mengalami stres terkait dengan penyakit yang dideritanya. Penderita diabetes mellitus tipe 1 maupun diabetes mellitus tipe 2 yang telah menahun, harus secara rutin memeriksa kadar gula dalam darah, mengonsumsi obat diabetes, dan mengatur pola makan dengan cara melakukan diet diabetes.
Kondisi tersebut, terkadang membuat penderita jenuh, lelah, hingga mengalami diabetes burnout syndrome. Hal ini berimbas pada perilaku psikologis dari penderita, seperti abai terhadap kadar gula darah mereka dan diet yang mereka lakukan. Lantas, apa saja yang menjadi penyebab dari terjadinya diabetes burnout syndrome ini?
Penyebab Diabetes Burnout Syndrome
Penyebab utama dari diabetes burnout syndrome adalah stres yang dialami penderita karena kondisi penyakitnya. Biasanya, kondisi ini disertai dengan perubahan psikologis, seperti:
- Merasa kesal/marah terhadap penyakit diabetes yang dideritanya.
- Frustasi dengan cara pengelolaan penyakit diabetes.
- Merasa tidak termotivasi untuk berubah.
- Merasa sendiri dan terisolasi.
Cara Mengatasi Diabetes Burnout Syndrome
Meskipun wajar terjadi, tapi diabetes burnout syndrome dapat berbahaya bagi penderitanya. Kalau tidak segera diatasi kondisi ini dapat membuat penderita frustasi hingga ingin mengakhiri hidupnya dengan memakan makanan penyebab diabetes tanpa memperhatikan pengaruhnya terhadap kadar gula darah mereka.
Melansir dari kanal Klikdokter, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi diabetes burnout syndrome, yaitu:
- Jangan Memaksakan Diri
Saat kamu sedang melakukan program diet diabetes, jangan terlalu memaksakan diri. cobalah berubah sedikit demi sedikit, lakukan secara bertahap, dan jangan ekstrem.
- Mintalah Bantuan Orang-orang Terdekat Kamu
Saat kamu merasa bosan dan tidak bersemangat lagi melakukan diet, ada baiknya kamu menceritakan hal tersebut kepada orang-orang terdekatmu.
Sampaikan keluh kesah mu terhadap mereka, walaupun terkadang kamu tidak mendapatkan solusi atas permasalahan yang kamu rasakan.
Tapi setidaknya dengan mencurahkan perasaanmu terhadap orang-orang terdekat, akan membuatmu lebih nyaman dan mereka pun akan memberikan respons yang positif, seperti menyemangati agar tetap menjalankan diet.
- Ikuti Saran Dokter
Terkadang tentu rasa malas akan menghampirimu, lelah untuk memeriksakan kadar gula darah dan berkonsultasi dengan dokter.
Ingatlah bahwa semua itu demi kebaikanmu, jika kamu mengabaikannya maka hal tersebut dapat memperburuk kondisi penyakitmu dan dapat beresiko timbulnya komplikasi.
- Meminta Bantuan Dokter atau Psikolog
Kalau kamu merasa hal ini sudah begitu mengganggu dan kamu tidak menemukan jalan keluar. Sebaiknya segera hubungi dokter atau psikolog untuk berkonsultasi.
- Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai, seperti hobi atau bertemu dengan teman-teman.
- Lakukan Relaksasi
Nah, untuk menenangkan diri, lakukanlah relaksasi dengan meminum secangkir teh. Kandungan antioksidan yang dimilikinya akan membuat kamu lebih rileks dan tenang.
Kamu dapat mencoba Tehdia, teh hitam yang menggunakan daun stevia sebagai pemanis. Karena terbuat dari pemanis stevia maka Tehdia aman dikonsumsi penderita diabetes. Penasaran? Kunjungi saja artikel Tehdia disini.
Referensi: